UDARA
BERSIH DENGAN HARI BEBAS KENDARAAN
Kendaraan bermotor menyumbangkan emisi CO2 dan
CO yang sangat besar bagi lingkungan. Kedua gas ini beracun bagi makhluk hidup
di bumi, khususnya manusia dan hewan jika jumlahnya terlalu berlebih. Pada
kenyataannya tumbuhan yang merupakan satu-satunya makhluk hidup penyerap CO2
dan CO kini keberadaannya mulai tergeser dengan gedung-gedung pencakar
langit. Sementara itu semakin hari jumlah penduduk semakin bertambah sehingga
kebutuhan akan penggunaan kendaraan bermotor juga meningkat. Berdasarkan sensus
tahun 2010 diketahui bahwa
pertumbuhan penduduk di Indonesia melebihi proyeksi nasional yaitu sebesar
237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) 1,49 per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa setiap
tahunnya akan terjadi pertumbuhan
penduduk sekitar 3,5 juta. Jika di tahun 2010 jumlah penduduk 237,6
juta jiwa maka di tahun 2011 bertambah 3,5 juta yakni
sekitar 241,1 juta jiwa. Jika
laju pertumbuhan tidak ditekan maka
jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2045 menjadi sekitar 450 juta jiwa (BKKBN, 2011).
Berdasarkan data
tersebut telihat bahwa emisi CO2
dan CO akan meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk dan jumlah kendaraan
bermotor. Gas emisi kendaraan seperti CO2 dan CO akan mengikat
haemoglobin (Hb) yang berfungsi mengantarkan oksigen segar ke seluruh tubuh,
menyebabkan fungsi Hb untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh menjadi terganggu.
Berkurangnya persediaan oksigen ke seluruh tubuh akan membuat sesak napas dan
dapat menyebabkan kematian, apabila tidak segera mendapat udara segar kembali. Para
epidemilogis logis di Inggris, telah mendata lebih dari 2.000.0000 orang
meninggal di dunia karena polusi udara.
Salah satu
solusi yang bisa diaplikasikan di seluruh wilayah Indonesia, khususnya pada
daerah perkotaan yaitu menerapkan program Hari Bebas Kendaraan (Car Free Day). Program ini sudah
diterapkan di beberapa wilayah, seperti Kabupaten Jember, Malang, dan Surabaya.
Di Kabupaten Jember sendiri program ini berlangsung dengan baik dan mendapat
respon positif dari masyarakat. Pelaksanaan dari kegiatan ini yaitu dengan
menutup beberapa jalur utama akses menuju pusat kota (Alun-Alun) namun tetap
menyisakan jalur lain sebagai alternatif pengendara yang bepergian jauh.
Penutupan jalur ini dapat dilakukan mulai jarak ± 200 m dari pusat alun-alun
kota. Penutupan jalur ini dilaksanakan pada hari minggu sehingga tidak
mengganggu aktivitas kerja masyarakat dan dilakukan mulai pukul 06.00-10.00
pagi.
Kegiatan ini sangat membantu mengurangi polusi udara di
perkotaan karena selama 4 jam tidak ada kendaraan bermotor yang melintas.
Jangankan 4 jam, 30 menit saja tidak ada kendaraan yang melintas maka kondisi
udara di lingkungan terasa lebih segar dan sejuk. Lebih jauh lagi pelaksaanaan
program ini membawa dampak positif lainnya. Pada pusat alun-alun bisa digunakan
untuk senam pagi bersama instruktur yang telah disediakan oleh pemerintah
setempat. Masyarakat juga bisa berolahraga lari di sekitar alun-alun. Pada wilayah
trotoar jalur yang ditutup juga bisa menjadi sarana berjualan jajanan khas kota,
souvenir, dan bagi masyarakat sekitar.
Semua proses kegiatan ini tentu melibatkan aparat keamanan untuk menjaga
ketertiban lingkungan.
Kondisi
lingkungan yang bersih dan sejuk serta digunakan untuk berolah raga tentu akan
membantu menjaga kesehatan tubuh. Selain itu makanan khas yang disajikan akan
menjaga kelestarian kuliner di wilayah tersebut sehingga tetap dapat dikenal
dan dinimati oleh generasi muda daerah secara berkelanjutan. Pameran jajanan
khas daerah juga akan membantu mengangkat nama daerah untuk go international jika ada turis yang
sedang bermukim dan mengunjungi kegiatan car
free day ini. Segala kegiatan ini tentu akan menarik perhatian masyarakat
sekitar sehingga dari pada harus berpergian ke tempat wisata di luar kota yang
membutuhkan biaya lebih besar, mereka akan memilih untuk mengikuti program car free day karena murah, dekat, dan
cukup menghibur. Perubahan minat masyarakat ini akan membantu mengurangi
penggunaan bahan bakar minyak dan tentu juga akan mengurangi polusi udara.
Sedikit saja tindakan pengurangan polusi udara pada zaman
ini sangat berarti bagi peningkatan kebersihan lingkungan sekitar, bahkan di
dunia. Jika saja seluruh kota di Indonesia menerapkan program kegiatan ini maka
tentu sangat membantu sekali dalam menjaga kelestarian lingkungan. terlebih
jika seluruh dunia menerapkan program ini, maka sudah berapa banyak polusi yang
bisa dikurangi?, sudah berapa banyak energi bahan bakar yang bisa dihemat?, dan
sudah berapa lama umur yang bisa disumbangkan untuk dunia ini?. Jika sudah jelas
kegiatan ini sangat bermanfaat, mengapa masih ragu untuk diterapkan?